Waktu terus berjalan dan hembusan angin masih meniupi helaian rambutnya yang tergerai sampai bahunya. "Anginya tenang tetapi sedikit menjerit" itulah yang ada di benak gadis yang sedang terdiam sambil kedua tangannya memegangi sepeda disampingnya.
Tanpa sepatah kata hanya eluhan nafas keras keluar dari mulutnya.
"orang bilang kota ini indah, tetapi kenapa hidupku tidak seindah kota ini seperti orang lain katakan, dan bahkan menurutku aku merasa suara hujan pun tidak terdengar indah disini." gadis itu pun mengayuh sepedanya menyusuri jalan kecil yang menurun. Tidak perlu tenaga untuk mengayuh sepedanya lantaran jalan yang menurun, jeruji rantainya seakan bebas memutar sesuai porosnya. angin yang bertiup ditambah kecepatan sepedanya membuat rambutnya bergerak bebas dengan cepat seperti tarian. langit jingga yang dipadukan dengan awan hitam menggumpal tanda hujan pun masih terasa romantis. "suasananya romantis tapi kenapa tidak dengan hidupku?" benaknya muncul tiba tiba membuat gadis itu menggelengkan kepalanya untuk sadar dan tetap fokus ke depan. Mengingat bahwa dia tidak pernah sekalipun memiliki seorang laki laki yang mencintainya, dia merasa hatinya tertutup untuk orang lain dan merasa bahwa hatinya telah mati. "ternyata lebih baik cinta bertepuk sebelah tangan, dibandingkan tidak memiliki cinta sama sekali, hatimu akan terasa kosong dan sepi. setidaknya ketika cintamu bertepuk sebelah tangan kau masih punya cinta. daripada kau tidak punya cinta sama sekali itu rasanya seperti terus menyakiti diri sendiri, yang lemah akan menjadi rapuh." benaknya sambil terus sedikit mengayuh sepedanya. " SEKALI INI SAJA TOLONG ADAKAH ORANG YANG BISA MENGETUK HATIKU" teriaknya sambil mengayuh pedalnya dengan cepat.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Lagi gabut ( sebenernya sih tugas numpuk, tempat berantakan,uts di singkirkan)
percayalah kalo aku orang malas wkwkwk
~~~~~~~~~~~next kalo sempat
Komentar