“Kadang aku berharap menghilang
saat ini juga, sering kali aku berpikir bahwa aku tidaklah nyata, begitulah aku
meragukan diriku sendiri.”
“Aku tak tahu apa yang aku rasakan, aku tidaklah sedih dan
juga tidaklah bahagia, aku hanya seperti terus menyakiti diriku sendiri yang
lemah ini. Dadaku terasa sesak sesaat dan tiba tiba menyerang nafasku. Aku
ingin memberitahu kepada orang lain, tetapi Aku juga bingung aku ini kenapa. Kadang
aku merasa tertekan dan kadang aku takut untuk berpikir bahwa aku baik baik
saja nyatanya aku tidak baik baik saja. Aku ingin menghilangkan diriku yang
seperti ini. Itulah mengapa aku terus berpikir bahwa aku ini tidak nyata.”
“Terkadang juga
sering muncul rasa sakit tanpa sebab dan itu hanya bisa terus aku pendam
sedalam mungkin, orang orang terdekatku yang melihatku dan menatapku tapi mereka tidak akan pernah
tahu dan tak pernah bisa pahami perasaanku.”
“Apakah aku bisa menemukan setitik cahaya yang bisa membuat
hidupku cerah? Aku merasa aku berada dalam lorong gelap, sempit dan panjang
yang tak berujung, seperti tersesat dan tak tahu tujuan. Mungkin ketika rasa
sakit ini menghilang aku akan temukan jalan yang benar. Tapi bagaimana aku
menemukan setitik cahaya itu?”
“Ketika aku bercermin dan apa yang di cermin dengan diriku
yang di depan cermin rasanya sangatlah berbeda, dan aku merasa bahwa aku yang
sekarang adalah aku yang didalam cermin. Sama tetapi tidak nyata.” Benak seorang
gadis yang memandang langit disamping sepeda yang rodanya berputar perlahan.
Komentar