Langsung ke konten utama

Hancur

Aku juga tidak tahu untuk apa aku hidup. Saking berantakannya aku juga tidak tahu harus menulis tentang apa terlebih dulu. Pastinya tentang berantaknya diri sendiri. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan dan apa yang harus aku perbaiki agar aku bisa lebih baik. Rasanya sangat berat untuk aku jalani setiap waktunya. Aku meminta untuk diberkati tapi malah diberi kutukan. Aku juga tidak tahu apakah ini kutukan atau ujian dalam hidupku. Selalu saja semua nampak berantakan, tidak hanya kali ini tapi sejak tidak tahu kapan karna rasanya sudah sejak lama dan selalu terulang. Tapi mungkin kali ini datangnya sangat jelas dan banyak. Terlalu jelas rasa sakitnya dan terlalu banyak perasaan sakitnya yang datang dari segala arah. Aku tau semua orang diberi masalah dalam hidupnya tapi aku yakin ketika orang lain tahu bahwa aku seperti ini orang lain juga akan merasa bahwa aku sangat menyedihkan, aku sangat yakin itu. Hidup aku terlalu menyedihkan, bukan kehidupannya tapi diri aku sendirinya lah yang menyedihkan. Tapi aku pun rasanya ingin menyalahkan kenyataan setiap harinya tanpa lelah. Kenyataan bahwa aku menyedihkan. Kenapa aku seperti ini? Kenapa harus aku? Kenapa terus menerus seperti ini? Banyak sekali kenyataan yang ingin aku salahkan. Sampai aku merasa tidak percaya apapun lagi. Lalu untuk apa aku hidup? Aku sudah berusaha dimanapun aku hidup tapi usahaku tidak cukup untuk mereka, disini ataupun disana. Jadi aku harus kemana? Aku benar benar sudah kehilangan semuanya termasuk diri sendiri. Sudah tidak ada rumah untuk aku termasuk diri sendiri. Aku harus pulang kemana? Diri sendiri pun sudah tidak bisa menjadi tempat pulang. Semuanya terasa sangat berat dan lelah. Aku ingin berhenti. Orang tua yang menjadi alasan aku terus hidup pun mereka sudah sangat pasrah dan menyerah. Lalu aku harus bagaimana? Aku terlalu hancur untuk melanjutkan hidupku. Keberadaan aku saja sudah membuat mereka lelah. Andai saja aku bisa bahagiakan mereka, mungkin aku tidak apa terus melanjutkan hidup walau tersiksa. Tapi saat ini aku tidak bisa melakukan apapun kecuali membuat mereka terluka. Jadi untuk apa lagi aku hidup kalau kalau hanya menjadi penyakit untuk orang lain. Andai aku bisa membuat mereka senang karna aku berguna mungkin mereka tidak akan sensitive dan semenderita seperti sekarang. Tapi mereka juga membuatku terluka seperti boomerang. Aku yang melempar luka tetapi menyerang balik dengan luka yang lebih tajam. Karena itu rumah jadi kacau. Semua tampak sangat menderita karena diriku. Aku tidak tahu cara menyembuhkannya lagi semua tampak seperti luka yang terus menerus terulang dan mungkin saat ini lukanya sudah terlalu dalam dan sakit. Jadi aku pun kewalahan untuk menghadapinya. Aku sudah tidak sanggup lagi. Aku tidak butuh kata motivasi atau kata kata manis dari orang lain bahkan jika pun semua orang menyemangati, aku sudah tidak bisa menerimanya. Karena ini sudah diluar kemampuanku saat ini. Aku kalah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN KATA ROMANTIS DALAM BAHASA KOREA

KUMPULAN KATA ROMANTIS DALAM BAHASA KOREA : "Mencintai adalah menerima apa adanya orang yang kita cintai. Lihatlah itu sebagai anugerah & berkat." " 사랑은 우리가 사랑했던 사람은 . 선물과 축복으로 봐 일을 받아들이하는 것입니다 ." " sarang eun uliga saranghaessdeon saram-eun .seonmul gwa chugbog eulo bwa il-eul bad-adeul-i haneun geos-ibnida. " "Hidup adalah SENI menikmati setiap peristiwa dalam kehidupan Anda. SETUJU?" " 인생은 인생의 모든 이벤트를 즐기는 ART 입니다 . 동의 ?" " insaeng-eun insaeng ui modeun ibenteu leul jeulgineun ART ibnida. dong-ui ?" "KEPERCAYAAN itu seperti KEPERAWANAN, jangan berikan kepada sembarang orang. Sekali kita kehilangan, dia tidak bakal balik lagi. Hati-hati memberikan kepercayaan kepada orang lain ... !" " 신뢰는 딱지처럼이며 , 단지 사람에게주지 않습니다 . 일단지면 , 그는 다시하지 않을 것입니다 . 다른 사람들에게 자신감을주고 조심 ...!" " sinloe neun ttagji cheoreom imyeo, danji saram-ege juji anhseubnida. ildan jimyeon, geuneun das

aku tidaklah nyata

“Kadang aku berharap menghilang saat ini juga, sering kali aku berpikir bahwa aku tidaklah nyata, begitulah aku meragukan diriku sendiri.” “Aku tak tahu apa yang aku rasakan, aku tidaklah sedih dan juga tidaklah bahagia, aku hanya seperti terus menyakiti diriku sendiri yang lemah ini. Dadaku terasa sesak sesaat dan tiba tiba menyerang nafasku. Aku ingin memberitahu kepada orang lain, tetapi Aku juga bingung aku ini kenapa. Kadang aku merasa tertekan dan kadang aku takut untuk berpikir bahwa aku baik baik saja nyatanya aku tidak baik baik saja. Aku ingin menghilangkan diriku yang seperti ini. Itulah mengapa aku terus berpikir bahwa aku ini tidak nyata.” “Terkadang juga sering muncul rasa sakit tanpa sebab dan itu hanya bisa terus aku pendam sedalam mungkin, orang orang terdekatku yang melihatku   dan menatapku tapi mereka tidak akan pernah tahu dan tak pernah bisa pahami perasaanku.” “Apakah aku bisa menemukan setitik cahaya yang bisa membuat hidupku cerah? Aku merasa aku berad